16.10.10

JANJI SEORANG MUSLIM

JANJI SEORANG MUSLIM

by Nurani Hani on Tuesday, October 12, 2010 at 9:44am
     Islam mengajarkan bahawa kepada siapa pun janji itu diberikan, selama tidak janji bermaksiat maka harus ditepati.  Bahkan siapa yang tidak menepati  janji dikhawatirkan akan masuk golongan orang munafik.
     Rasullullah s.a.w bersabda, " Ada empat sifat yang jika melekat pada seseorang maka orang itu benar-benar munafik.  Jika ada satu sifat yang melekat (dari yang empat itu) maka dalam dirinya ada karakter munafik, sampai ia meninggalkan sifat itu semua.  EMPAT SIFAT ITU ADALAH :    1.  Jika di percaya  berkhianat
                  2. Jika berbicara dusta
                  3. Jika berjanji mengingkari
                  4. Jika berdebat berkata keji                                       (HR Bukhari Muslim)

" Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga  ; jika berbicara dusta, jika berjanji tidak menepati dan jika dipercaya berkhianat"
                                                                                                 (HR Bukhari Muslim)

     Adapun janji seorang muslim kepada Allah s.w.t dalam bahasa fekahnya lazim disebut 'nazar'.  Secara bahasa, nazar adalah berjanji  melakukan kebaikan atau keburukan,  sedangkan dalam istilah syariat,  nazar adalah janji yang diwajibkan oleh orang mukallaf kepada dirinya sendiri untuk Allah, dengan mengatakan sesuatu yang dalam asal syariat tidak diwajibkan.
     Maka janji kepada Allah s.w.t  harus ditepati kerana didalam Al-Quran Allah telah memerintahkan untuk menepati nazar.  Firman Allah
" Dan hendaklah mereka menepati nazar-nazar mereka"  (Al-Haj : 29)
 " Apa saja yang kamu nafkahkan dan apa saja yang kamu nazarkan, sesungguhnya Allah mengetahuinya"  (Al-Baqarah:270)

    Di antara sifat hamba Allah yang baik adalah seperti yang dipuji oleh Allah dalam firman-Nya, " Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana".  (Al-Insan :7)
    Dalam  hadis yang diriwayatka oleh Imam Bukhari, Rasullullah s.a.w bersabda,  "Siapa yang bernazar (berjanj) akan melakukan amal taat kepada Allah maka taatilah dan siapa yang bernazar akan berbuat maksiat kepada Allah maka jangan bermaksiat kepada-Nya."
   
   Jelaslah bahawa semua janji manusia kepada Allah selama janji itu baik dan mampu ditunaikan wajib ditunaikan.  Jika janji itu bernilai maksiat, tidak wajib ditunaikan kerana tidak sah.  Begitu juga jika tidak mampu untuk menunaikannya, tidak harus ditunaikan.

Tiada ulasan: