14.1.11

rintihan di malam hari

Di kala malam yang sunyi sepi
bani insan tengah tenggelam dalam tidur dan mimpi
musafir yang malang ini tersentak bangun
pergi membasuh diri
untuk datang mengadap-Mu Tuhan.
Lemah lututku berdiri di hadapan-Mu
sedu sedan tangisku keharuan
hamba yang lemah juga mendekat
bersimpuh di bawah Duli Kebesaran.

Tuhan
Hamba tidak tahu pasti
bagaimana penerimaan-Mu
di kala mendengar pengaduan hamba
yang penuh dosa dan noda ini

Dalam wahyu yang Engkau nuzulkan
Engkau berjanji untuk sedia memberi menerima pengaduan
dan sudi memberi keampunan
Dan Muhammad Rasul-Mu yang mulia itu
ada mengatakan:
Ampunan Tuhan lebih besar dari kesalahan insan
hamba percaya pada tutur kepastian itu
sebab itu hamba datang wahai Tuhan
bukan tidak redha dengan ujian
cuma hendak mengadu pada-Mu
tempat hamba kembali nanti
memohon sakinah,maghfirah dan mutmainna.










 ~Imam Bukhari

pada waktu-waktunya

Kalaulah gelisah membelah
tenteram dadamu
teguh-teguhkanlah
langkah perkasamu
membenamkan duka
di jalan terbuka

Kalaulah sepi meningkah
hayat kudratmu
cekal-cekalkanlah
lelah relamu
melemparkan risau
di angin pulau

Kalaulah hampa mencecah
pinta sentosamu
tenang-tenangkanlah
gementar hatimu
bagai musafir
mengucup takdir

Dharmawijaya