25.1.11

nuraniku

jalanan ini
penuh terjal dan berliku
onak dan duri
merapai dikiri kananku
sayup-sayup kulihat
masih jauh tujuan
perih terasa telapak kaki
pedih jua hati nurani

bisakah sampai keujung sana
sedang mentari
menyengat jemala
dan tekad tinggal separa
masih jua aku terpana

 kasih
pimpin tanganku
aku tak lagi tegar
tak bisa melangkah lagi
goyah sudah harapan meniti
hanya kau penyambung naluri
kerana lelahku tak mampu kuasai