12.11.11

DURI RINDU


saat waktu yang berharga telah terbuang
menanti hari di ujung diri
senja menyulam kenangan pun terdiam
marah manghampiri jiwa yang sepi

lelahnya hati genggaman tangan
riak berlalu menyapu rindu
setetes embun diam bukan kerana angin
angin yang elok indah rupawan

berlalu hari di ujung rindu
walau air mata tetesan sang awan
daun yang gugur kerana kasih
menyemai padi indah tergerai

senja tenang di kala malam
bayangan cermin menemani diri
berjalan ia kerana dahaga
mencari air penawar rasa

mawar hitam laksana embun
menutupi diri dengan durinya yang tajam

akhir pertanyaan adalah suatu jawaban
walau terkadang berlalu lagi dengan pertanyaan
suatu pertanyaan adalah suatu keresahan
suatu pertanyaan adalah suatu kebimbangan
yang diinginkan hanyalah suatu kenangan

yang hadir dengan suara ceria
yang muncul dengan wajah berseri
yang menyapa dikala dahaga menghampiri




SESEKALI



Sesekali...
ingin ku titip ombak menerjah
ingin ku ukur dalamnya dasar
ingin ku imbau gunung yang tinggi
ingin ku selami simpang berliku
ingin ku rasa pahit hempedu
ingin ku hitung bintang di langit


biar ku tahu erti kehidupan
bertatih dan merangkak
menjalani sisa-sisa hidup


ingin ku ke rimba menghitung hari
ingin ke pantai membilang pasir
ingin kejurang meneliti tebing
biar kutemui satu hakikat
ingin ku songsong angin utara
agar tak sesat ditanah gersang 
ingin kuselami lautan dalam
agar kutemui mutiara sejati
ingin ku redah hutan belantara
mencari dedaun jadikan penawar
biar semua orang tahu
hidup adalah satu hakikat


aku ingin menoleh ke kanan
agar kutahu apa yang ada di kiri
aku ingin melangkah ke depan
biar kuingat jalan pulang
aku ingin mengharung ombak
tiada layar kusampai jua
ingin ku sayat mendung yang hitam
biar hujan tiada lagi


biar semua orang tahu
hidup kita bukan akhirnya disini...