Orang Mukmin itu hatinya sentiasa gelisah
Bukan gelisah karena dunia
Dan bagaimana nasib di dunia dan di masa tuanya
Tapi resah dan gelisah dengan Tuhan dan hari Akhiratnya
Berbagai-bagai perasaan yang dia rasa
Hingga hatinya sibuk dengan Tuhannya
Hatinya rasa susah dengan dosa
Apakah yang sudah dilakukan
Maupun yang mungkin akan terbuat di masa depannya
Apakah Tuhan sudah menerima taubatnya?
Hatinya berkata-kata sentiasa
Ibadahnya, apakah Tuhan terima?
Amal kebajikannya, apakah ikhlas dia membuatnya?
Karena tipuan syaitan dan nafsu amat halus
Ikhlas di pangkal, tapi rusak di dalam perjalanannya
Selamat di dalam perjalanan, tapi rusak pula di hujungnya
Bagaimana nanti penutup hidupnya?
Atau penutup umurnya?
Apakah Husnul khatimah atau Suul khatimah?
Sedangkan menuju akhirat, gangguan terlalu banyaknya
Bukan saja gangguan dari luarnya
Tapi gangguan batinnya lagilah amat halus
Kesalahan batin, banyak yang tidak disadari berlaku
Aduh…….hatinya gundah gulana saja selalu
Selalu saja berombak macam air laut
Sentiasa bergelombang tidak henti-hentinya
Walaupun badan lahir bersama manusia
Makan bersama, berjalan bersama, berbual bersama
Tapi lautan hatinya bergelombang tidak sama Bergelombang karena takut dengan Tuhannya
Kalau tidak bergelombang besar, gelombang kecil pasti ada
Kalaulah gelombang hati orang mukmin itu
Diperlihatkan kepada manusia bersamanya
Nescaya manusia tidak minat hendak bergaul bersamanya
Karena orang yang bersamanya akan terganggu sama hatinya
Begitulah hati orang mukmin
Walaupun bibirnya tersenyum, tapi hatinya sentiasa muram saja